Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Membedah Strategi Fiskal Surabaya 2026: Dari Optimalisasi PAD hingga Investasi Infrastruktur

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Dec - 2025, 18:11

Placeholder
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan DPRD telah resmi menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026 sebesar Rp12,755 triliun. Anggaran yang ditetapkan tersebut menjadi fondasi utama dalam mendukung percepatan pembangunan di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan penetapan APBD ini merupakan langkah fundamental untuk memastikan roda pembangunan di Kota Pahlawan dapat berputar lebih cepat. "Kita segera melaksanakan pembangunan untuk tahun mendatang. Karena kita sudah bisa melakukan seperti persiapan lelang, sehingga nanti Januari bisa jalan," ujar Wali Kota Eri, Sabtu (29/11/2025).

Baca Juga : Bangga! Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Malang Raih Prestasi di Ajang Nasional Akhbarana Fest 2025

Secara rinci, target pendapatan daerah Surabaya untuk tahun 2026 diproyeksikan Rp10,898 triliun. Angka ini bersumber dari dua komponen utama, yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer dari pemerintah pusat. Dari total pendapatan tersebut, target PAD diproyeksikan Rp8,198 triliun. Sementara itu, total belanja daerah direncanakan Rp12,731 triliun.

Untuk mencapai target PAD Rp8 triliun, Wali Kota Eri menyebut, Pemkot Surabaya menyiapkan langkah strategis melalui optimalisasi aset yang selama ini belum termanfaatkan secara maksimal. "InsyaAllah di tahun depan kita akan banyak melakukan terkait dengan optimalisasi aset," katanya.

Selain optimalisasi aset, sektor pajak reklame juga menjadi tumpuan strategis untuk menggenjot pendapatan daerah. Pemkot Surabaya berencana menambah titik-titik reklame baru, terutama dalam bentuk neon box di sepanjang jalan-jalan strategis, yang sekaligus berfungsi sebagai penerangan jalan. "Yang kedua kita akan menaikkan (PAD) dari reklame. Jadi nanti di posisi jalan itu bisa neon box sehingga bisa lebih terang," jelas Wali Kota Eri.

Dalam APBD 2026, Pemkot Surabaya memprioritaskan program-program pembangunan infrastruktur jalan, sebagai upaya untuk menggerakkan perekonomian warga sekaligus mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas. Salah satu proyek infrastruktur multiyears yang menjadi perhatian adalah pelebaran dan pembangunan jalan yang akan menghubungkan kawasan Wiyung hingga Lidah Wetan.

Wali Kota Eri menerangkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk mengatasi kemacetan sekaligus menggerakkan ekonomi warga. "Jadi, nanti akan banyak jalan-jalan baru di Surabaya. Agar tidak macet, dan ekonomi warga juga bergerak," harapnya.

Secara detail, rencana pelebaran Jalan Wiyung (Ruas Jalan Raya Wiyung - Lakarsantri, hingga perbatasan Surabaya-Gresik) memiliki total panjang sekitar 5.000 meter. Fokus pengerjaan pada tahun 2026 adalah pembangunan fisik sepanjang 1.200 meter, dimulai dari batas Masjid Al-Hidayah hingga Puskesmas Lidah Kulon, setelah sebelumnya dilakukan pengadaan tanah pada tahun 2025.

Proyek ini akan dilanjutkan pada tahun 2027 dengan pembangunan fisik sepanjang 800 meter, dari titik Puskesmas Lidah Kulon hingga Wisma Lidah Kulon, yang pengadaan tanahnya dilaksanakan pada tahun 2026.

Dua proyek infrastruktur besar lainnya juga masuk dalam rencana tahun 2026. Keduanya adalah pembangunan Flyover Dolog, yang akan melibatkan kerja sama dengan pemerintah pusat, serta pembangunan jalan tembusan Dharmahusada menuju Middle East Ring Road (MERR).

Selain jalan, Pemkot Surabaya juga melanjutkan pembangunan pengendalian banjir, melalui proyek saluran Diversi Gunungsari. Dimana dari total panjang rencana 18.010 meter, masih tersisa 4.675 meter saluran yang belum terbangun.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga mencantumkan rencana pengembangan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Sumber Rejo, Pakal. Lahan seluas 131.075 meter persegi direncanakan akan menyediakan 14.492 unit petak makam, sebagai respons terhadap kebutuhan lahan pemakaman.

Perhatian Pemkot Surabaya pada tahun 2026 juga tertuju pada peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan dan layanan lingkungan. Pemkot menargetkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) pada 2026 menyasar 1.600 unit.

Baca Juga : 3 Bupati di Aceh Angkat Tangan Hadapi Banjir, Kepala BNPB Minta Maaf 

Tak hanya Rutilahu, aspek Penerangan Jalan Umum (PJU) juga masih menjadi perhatian Pemkot Surabaya di tahun 2026. Meskipun total PJU yang terpelihara sudah mencapai 117.344 titik, kebutuhan PJU baru di Surabaya hingga tahun 2027 masih mencapai 29.853 titik di 5.740 lokasi.

Dari sisi peningkatan lingkungan hidup, Pemkot Surabaya berencana melakukan pengadaan fasilitas pengolah sampah Refuse Derived Fuel (RDF) secara bertahap dalam kurun waktu 2026-2030. Fasilitas ini ditargetkan memiliki kapasitas pengolahan sampah 150 ton per hari. "RDF kami harapkan dapat mengurangi volume sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo," harapnya.

Selanjutnya sektor pendidikan sebagai investasi dasar sumber daya manusia (SDM), tetap menjadi prioritas mandatori dalam alokasi APBD 2026. Belanja fungsi pendidikan tetap diwajibkan, meliputi program Sekolah Gratis untuk jenjang SD dan SMP. Dimana alokasi untuk Lembaga/Satuan Pendidikan Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mencapai Rp330,07 Miliar, yang mencakup 284 SD Negeri, 308 SD swasta, 63 SMP Negeri, dan 208 SMP swasta.

Kemudian diikuti alokasi Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) Rp329,86 Miliar, yang menyasar lebih banyak sekolah swasta. Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga berencana membangun sekolah baru secara bertahap, yakni 4 lokasi SD baru dan 10 lokasi SMP baru dalam kurun waktu 2025-2029.

Di samping itu, program beasiswa juga digencarkan di tahun 2026, termasuk Beasiswa Pemuda Tangguh SMA/SMK Rp60,2 Miliar untuk 21.000 pelajar, serta Beasiswa Pemuda Tangguh Perguruan Tinggi Rp47,25 Miliar.

Di sektor kesehatan, alokasi anggaran 2026 akan menyasar program-program esensial. Di antaranya, program Universal Health Coverage (UHC) untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh warga. Termasuk pula perhatian terhadap masalah gizi, serta Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Pengembangan area publik dan fasilitas kreatif juga menjadi agenda penting dalam APBD 2026. Pemkot Surabaya berencana mengembangkan area Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Pembangunan Surabaya Creative Hub sebagai ruang berkreasi dan berekspresi bagi warga. "Pada tahun 2026 fokus pengembangan adalah penataan dan peremajaan area basement, serta pembangunan Suroboyo Expo Arena," terang Wali Kota Eri.

Aspek keamanan dan ketertiban masyarakat juga mendapat perhatian serius Pemkot Surabaya. Dimana target waktu tanggap (response time) kejadian kebakaran ditetapkan 6,5 menit. Untuk mencapai target tersebut, maka dibutuhkan 25 pos pemadam, sementara kondisi eksisting saat ini adalah 23 pos. "Rencana pembangunan pos pemadam kebakaran akan dilakukan secara bertahap pada periode 2026-2030 di lokasi strategis, seperti Lontar dan Margorejo," ujarnya.

Terakhir, Pemkot Surabaya juga melanjutkan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV). Saat ini, terdapat 3.868 titik CCTV eksisting, sementara kebutuhan CCTV keamanan hingga tahun 2030 diperkirakan mencapai 311 titik baru. "Kami juga berkolaborasi dengan perusahaan swasta (CSR) untuk melakukan pemasangan CCTV di jalan-jalan utama," pungkasnya. (ADV)


Topik

Pemerintahan Pemkot Surabaya eri cahyadi strategi fiskal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madura Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Nurlayla Ratri

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan