JATIMTIMES - Peminat wisata alam di Kota Batu kembali menunjukkan tren positif. Angka kunjungan ke sejumlah destinasi alam tercatat tinggi. Seperti beberapa coban atau air terjun, jalur pendakian, taman, hingga pemandian air panas.
Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu mendata, angka kunjungan di wana wisata alam cukup membeludak. Tahun 2025 hingga bulan September, kalkulasinya sudah mencapai 1,1 juta kunjungan yang terlaporkan. Kunjungan terbesar didominasi oleh Wisata Coban Talun, Gunung Banyak, hingga Pemandian Air Panas Cangar.
Baca Juga : Daftar Pemain Irak yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Onny Ardianto mengatakan, peminat wana wisata alam kini semakin meningkat. Bahkan beberapa turis mancanegara juga lebih menyukai singgah di wisata alam. Hal ini membuktikan, bahwa Kota Batu tak hanya terkenal dengan destinasi wisata buatan, wisata alam juga terus menjadi magnet para pelancong.
"Dan itu tidak semuanya rutin melaporkan, bisa jadi kalkulasinya lebih besar," jelas Onny saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).
Naiknya angka kunjungan wisata alam membuat Pemkot Batu terus mendorong eksistensinya. Mulai dari perawatan hingga menambah beberapa paket wisata baru untuk memanjakan para pencinta alam.
"Seperti yang sudah ada saat ini di banyak coban untuk membuka berbagai paket wisata, seperti canyoning," ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar senantiasa memperhatikan aspek keselamatan atau standard operational procedure (SOP). Baik alat hingga sumber daya manusia (SDM) yang cakap di bidangnya.
Baca Juga : Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Rombongan Cantika Davinca di Magetan, Dua Remaja Tewas
"Untuk itu, pemandu wisata setidaknya sudah tersertifikasi dan melakukan perizinan di lokasi tersebut," kata pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu.
Onny meminta para pelaku wisata alam mengedepankan sisi edukasi dan kenerlanjutan lingkungan. Sehingga, kegiatan wisata tetap ramah pada alam dan masyarakat sekitarnya.
"Dengan begitu, wisata ekstrem tetap dapat berjalan aman dan menambah daya tarik wisata," imbuh Onny.
