JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kualitas implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pesan ini ia sampaikan saat memaparkan capaian dan strategi SAKIP Pemkot Malang 2025 di hadapan tim evaluator Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Rabu (17/9/2025).
Kegiatan evaluasi yang berlangsung di sebuah hotel di Surabaya itu dibuka langsung oleh Plt. Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan II, Budi Prawira.
Baca Juga : Peringati Hari Perhubungan Nasional, Wabup Banyuwangi Serahkan Elektronik Pas Kecil ke Nelayan
Wahyu hadir bersama Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, serta jajaran kepala perangkat daerah. Dalam kesempatan itu, Wahyu menyampaikan apresiasi atas pendampingan dan masukan dari KemenPAN-RB.
“Terima kasih kepada KemenPAN-RB yang terus mendampingi dan melakukan evaluasi SAKIP di Kota Malang. Banyak hal sudah kami kerjakan, namun masukan yang diberikan tentu akan semakin memperkuat kinerja Pemkot dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, evaluasi SAKIP bertujuan menilai efektivitas instansi pemerintah dalam mengelola kinerja, mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan hingga evaluasi. Hasilnya diharapkan dapat memastikan setiap program benar-benar berorientasi pada manfaat untuk warga.
Di hadapan tim evaluator, Wahyu juga memperkenalkan inovasi digital yang tengah dikembangkan, yakni aplikasi SEROJA. Aplikasi ini terintegrasi mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan, hingga evaluasi, bahkan sudah dilengkapi kecerdasan buatan (AI) untuk analisis cepat dan akurat.
“Dengan SEROJA, implementasi SAKIP bisa lebih mudah dipantau dan diukur kinerjanya. Teknologi ini membantu kami memastikan akuntabilitas berjalan transparan dan terintegrasi,” jelasnya.
Terobosan tersebut langsung mendapat apresiasi dari tim evaluator KemenPAN-RB yang menilai SEROJA sangat inovatif. Terutama karena telah memanfaatkan AI—sesuatu yang membedakannya dari aplikasi serupa di daerah lain.
Baca Juga : Pemkab Malang Optimis Peningkatan Target Pendapatan Terealisasi, Turut Optimalisasi BUMD
Kota Malang sendiri tercatat berhasil mempertahankan peringkat SAKIP A selama lima tahun berturut-turut. Capaian itu diperkuat dengan sejumlah prestasi lain.
seperti indeks Reformasi Birokrasi (RB) 88,96 (kategori memuaskan), indeks SPBE 4,24 (memuaskan), serta kepatuhan pelayanan publik 97,84 (kategori hijau, masuk Top 10 Nasional). Tidak hanya itu, Pemkot Malang juga mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama 14 kali berturut-turut.
Wahyu menambahkan, berbagai capaian tersebut juga ditopang peningkatan indikator pembangunan di Kota Malang, mulai dari kenaikan IPM, pertumbuhan ekonomi, hingga kinerja perangkat daerah.
“Semua ini bisa diraih berkat arahan, evaluasi, dan pendampingan dari KemenPAN-RB. Kami berharap SAKIP ke depan semakin memperkuat akuntabilitas dan memastikan kinerja Pemkot berjalan sesuai rencana. Untuk itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” pungkasnya.
