JATIMTIMES - Jurnalis Siaga Bencana (JSB) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya kembali menunjukkan peran aktifnya dalam aksi kemanusiaan. Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan menyalurkan bantuan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan sejumlah wilayah terdampak lainnya.
Aksi solidaritas ini dilakukan melalui kolaborasi dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Bersama para donatur, JSB PWI Malang Raya mengumpulkan berbagai bentuk bantuan, baik uang maupun barang, yang seluruhnya diarahkan untuk kebutuhan mendesak para penyintas.
Baca Juga : Aplikasi PUSDA ASIIK Bakal Didukung Citra Satelit, Update Data SDA Gunakan Drone
Bantuan donasi uang kemudian diwujudkan dalam bentuk barang-barang kebutuhan primer. Seperti popok bayi dan dewasa, susu instan, bubur bayi, pakaian bayi, selimut, pakaian dalam dewasa, sarung, jilbab, hingga sajadah.
Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, menegaskan bahwa langkah ini merupakan tanggung jawab moral untuk hadir membantu sesama. Terutama ketika saudara sebangsa tengah menghadapi bencana besar di kawasan Sumatera. “PWI Malang Raya memang berupaya berkontribusi sosial kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Cahyono saat menyerahkan bantuan melalui JNE pada Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, seluruh bantuan yang berhasil dikumpulkan telah dikirimkan melalui JNE dan ditujukan kepada PWI Provinsi Aceh untuk kemudian didistribusikan langsung ke lokasi-lokasi pengungsian dan titik terdampak. “Kita koordinasi dengan teman-teman PWI di sana. Barang apa saja yang dibutuhkan, kami cari di sini dan langsung dikirim ke PWI Aceh untuk didistribusikan kepada korban,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Cabang JNE Malang, Windhu Abiworo, menjelaskan bahwa pihaknya mengaktifkan program JNE Peduli, yang memungkinkan pengiriman bantuan ke daerah bencana tanpa biaya sama sekali. “Ini cara kami melestarikan budaya JNE memberi dan berbagi, serta menggerakkan masyarakat untuk peduli pada korban bencana,” ungkapnya.
Hingga kini, JNE Malang telah mengirimkan lebih dari 12 ton bantuan, dengan empat kali keberangkatan pada kloter pertama. Untuk kloter kedua, pengiriman dilakukan dua kali, dan JNE menargetkan perannya tak hanya sebagai perusahaan ekspedisi, tetapi juga jaringan yang menggerakkan solidaritas.
Baca Juga : Sederet Fakta Kasus Mbah Tarman, Jadi Tersangka Gegara Cek Mahar 3 Miliar
Windhu menambahkan bahwa pihaknya memprioritaskan pengiriman makanan siap saji karena dinilai lebih bermanfaat dibandingkan pakaian bekas yang sering kali tidak terpakai ketika tiba di lokasi bencana. “Makanan siap saji itu jauh lebih bermanfaat. Kalau barang bekas sering tidak digunakan, sayang. Amanah itu kalau tidak tersampaikan, tidak baik,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa JNE menyiapkan tim sortir khusus untuk memastikan barang yang dikirim benar-benar layak dan sesuai kebutuhan, agar pendistribusiannya tepat sasaran dan tidak menghambat penanganan di lapangan. “Goal kami adalah mempercepat pendistribusian dari masyarakat yang peduli bencana. JNE hadir dengan tagline connecting happiness,” pungkasnya.
