JATIMTIMES - Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Puguh Wiji Pamungkas mendukung agenda “Zakat Goes to Campus” yang diselenggarakan Forum Zakat (Foz) Malang Raya. Menurut dia, kegiatan tersebut dapat berdampak luas, terlebih melibatkan generasi muda.
Hal tersebut ditegaskan Puguh ketika berkesempatan memberikan opening speech bersama Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin pada Senin (24/11/2025). Puguh berharap program “Zakat Goes To Campus” dapat menjadi penggerak ekosistem zakat yang lebih inklusif dan berdampak luas di masa depan.
Baca Juga : Tabungan Haji iB Amanah dari Bank Jatim Miliki Sistem Setoran Bebas untuk Anak Muda
Menurut dia, kegiatan ini menjadi momentum penguatan literasi zakat di kalangan mahasiswa, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk pengentasan kemiskinan di Jatim.
Dalam pemaparannya, sekretaris Fraksi PKS Jatim itu menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi zakat terbesar di dunia. “Valuasi potensi zakat Indonesia mencapai Rp327,6 triliun per tahun. Angka ini pula yang membuat Indonesia mendapat predikat Negara Paling Dermawan versi World Giving Index (WGI). Namun realisasi penghimpunannya masih sekitar Rp40–41 triliun,” ujarnya.
Menurut dia, selisih besar antara potensi dan realisasi zakat menunjukkan perlunya penguatan tata kelola, literasi, dan keterlibatan generasi muda. Terlebih, Jawa Timur masih menghadapi PR besar dalam isu kemiskinan.
Diketahui, jumlah penduduk miskin di Jatim merupakan yang terbanyak dibanding provinsi lain di Indonesia. Data BPS mencatat penduduk miskin Jatim per Maret 2025 mencapai 3,876 juta jiwa atau sekitar 9,50 persen.
Bila menggunakan proyeksi populasi tahun 2025 sebesar 42,09 juta jiwa, maka penduduk pada desil ekonomi 1–4, kelompok sangat miskin, miskin, hingga rentan miskin, diperkirakan mencapai 16,84 juta jiwa, atau sekitar 10 juta keluarga, termasuk 2,7 juta perempuan kepala keluarga.
Puguh menegaskan bahwa kolaborasi antara lembaga zakat dan NGO sangat penting untuk menangani persoalan kemiskinan, kebodohan, ketahanan pangan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelar Peningkatan Kapasitas 75 Kader IMP Kecamatan Singosari Bersama DPRD
Ia mencontohkan kesuksesan lembaga sosial digital seperti Kitabisa.L “Dalam sepuluh tahun mereka berhasil menghimpun lebih dari Rp5 triliun dari 11 juta donatur. Ini bukti bahwa partisipasi publik bisa sangat kuat bila dikelola dengan transparan dan profesional,” katanya.
Karena itu, Puguh mengapresiasi langkah Foz Malang Raya yang merangkul kampus dan mahasiswa dalam gerakan zakat.
“Generasi Milenial, Z, dan Alpha adalah tulang punggung demografi kita. Memberikan pemahaman utuh kepada mereka tentang urgensi zakat dan mengapa mereka harus terlibat sangatlah penting,” pungkasnya.
