JATIMTIMES - Puluhan siswa SMP/MTs se-Kota Malang antusias mengikuti pelatihan menulis cerpen dan mendongeng di MCC, Rabu 29 Oktober 2025.
Agenda yang digelar MGMP Bahasa Indonesia Kota Malang ini mengundang pemateri yang berasal dari Komunitas Saung Kanak Nusantara sekaligus HISKI Kom Malang, yakni Kak Rizka Amaliah dan Kak Ratih Cahyaning Tyastuti. Kak Rizka berfokus pada pelatihan menulis cerpen dan Kak Ratih menjadi mentor mendongeng.
Baca Juga : SMPN 1 Sumbergempol Raih Prestasi di Ajang Karawitan Tingkat Kabupaten Tulungagung
Agenda pelatihan menulis cerpen berlangsung seru dengan sesi bedah naskah di laboratorium komputer MCC. Pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan tahap I yang digelar pada 21 Oktober lalu. Sebanyak 39 naskah siswa, hasil pelatihan pertama, di-review satu per satu oleh Kak Rizka.
"Logika cerita harus benar-benar diperhatikan, ya! Jangan sampai ada lubang dalam cerita. Sebab, akibat dari setiap peristiwa harus diperhitungkan matang-matang. Selain itu, riset jadi poin penting. Jangan sampai, saat kalian memunculkan satu dunia baru dengan setting kerajaan malah tampak seperti era modern!" tegas Kak Rizka di tengah proses bedah naskah.
"Konsistensi juga harus dibangun! Nah, ini ada POV yang bocor. Dari awal sudah pakai POV 3, di tengah tiba-tiba muncul POV 1. Hanya dua paragraf juga," tandasnya sembari menunjukkan kesalahan-kesalahan fatal dari naskah yang ditulis oleh peserta pelatihan. Dalam sesi ini, para peserta juga turut mengkritisi naskah teman-temannya yang ditampilkan dan dibedah.
Di area panggung utama MCC, Kak Ratih yang juga melaksanakan pelatihan sesi II memberikan kesempatan kepada para peserta untuk tampil mendongeng satu per satu. Masing-masing penampilan dikomentari secara spesifik agar pada saat performansi untuk perayaan bulan bahasa dan sastra, mereka bisa tampil maksimal. Tak hanya itu, Kak Ratih juga mengajak peserta untuk turut mengkritisi penampilan rekan-rekannya.
"Kita juga harus memperhatikan cara mengkritisi penampilan teman, ya! Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengapresiasi. Apresiasi dulu hal yang keren atau bagus dari performansinya, baru kemudian sampaikan kritik dengan bahasa yang santun!" jelasnya.
Sebagai luaran pelatihan, para peserta akan diseleksi dan mendapat kesempatan untuk tampil mendongeng dalam puncak acara perayaan bulan bahasa dan sastra 2025 yang akan digelar MGMP Bahasa Indonesia kota Malang. Sebagai laran pelatihan menulis, seluruh naskah peserta akan diantologikan dan diterbitkan dengan kerja sama antara MGMP dan Saung Kanak Nusantara.

Suasana pelatihan menulis cerpen dan mendongeng di MCC. (Foto: ist)
Baca Juga : Diduga Hamil, Nissa Hengkang dari Sabyan Gambus? Ini Faktanya
Esti Satuhu Nurrohmah, ketua MGMP Bahasa Indonesia Kota Malang, menyampaikan apresiasi positif atas agenda yang melibatkan puluhan sekolah ini. Ia menyebut bahwa pelatihan ini memang dirancang agar para siswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan tambahan di bidang penulisan cerpen dan mendongeng. Ini juga menjadi bekal bagi mereka untuk mengikuti lomba tingkat kota hingga nasional seperti FLS3N.
"Kalau selama ini, anak-anak fokus pada perlombaan. Melalui pelatihan ini mereka malah mendapatkan kesempatan untuk upgrade skill di bidang bahasa dan sastra. Sebenarnya, saya juga ingin ikut di kelas menulis bersama mentor, tapi guru-guru juga ada agenda latihan drama bersama Pak Bayu untuk ditampilkan dalam perayaan bulan bahasa bertajuk Mahakarya Bahasa dan Sastra Indonesia yang akan digelar tanggal 4 November mendatang sebagai rangkaian dari kegiatan hari ini dan tanggal 21 Oktober lalu," ungkapnya antusias.
Acara ini berlangsung lancar mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Para peserta pelatihan menulis cerpen pulang dengan membawa PR revisi, sedangkan tim mendongeng mendapat tugas untuk berlatih secara mandiri di rumah masing-masing.
