JATIMTIMES - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid resmi menetapkan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah. Keputusan ini diumumkan lebih awal dari jadwal yang sebelumnya tercantum di kalender cetak organisasi.
Muhammadiyah menegaskan bahwa penetapan awal Ramadan ini merupakan bentuk komitmen untuk menghadirkan kepastian hukum ibadah berbasis sains, transparan, dan konsisten secara global. Dengan begitu, umat Islam bisa mempersiapkan diri menyambut bulan suci sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Baca Juga : Kalender Jawa Sabtu Pahing, 27 September 2025: Watak Weton, Rezeki, Jodoh, dan Hari Baik
Dikutip dari laman resmi Masjid Muhammadiyah, hasil kajian astronomi terbaru menyatakan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026.
Penetapan ini berbeda dari versi sebelumnya yang sempat menyebut awal Ramadan pada 19 Februari 2026. Setelah dilakukan validasi ulang dengan metode hisab hakiki kontemporer dan sistem Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), Muhammadiyah memastikan ketepatan waktunya.
Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menggunakan dua parameter utama KHGT yang pernah disepakati dalam Muktamar Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Turki tahun 2016, yaitu:
• Parameter Kalender Global 1 (PKG 1)
Awal bulan ditetapkan bila sebelum pukul 24.00 UTC terdapat wilayah di dunia dengan ketinggian Bulan minimal 5° dan elongasi minimal 8°.
• Parameter Kalender Global 2 (PKG 2)
Jika PKG 1 tidak terpenuhi, maka awal bulan ditentukan apabila ijtimak terjadi sebelum fajar di New Zealand, dan kriteria hilal bisa dilihat di wilayah daratan Amerika setelah pukul 24.00 UTC.
Dalam penetapan 1 Ramadan 1447 H, PKG 1 tidak terpenuhi. Namun, PKG 2 sah secara astronomis. Data menunjukkan ijtimak berlangsung pada 17 Februari 2026 pukul 16:06:13 UTC, tepat sebelum fajar di New Zealand.
Baca Juga : Bekal Cepat Basi Bisa Picu Keracunan, Ini 5 Tips Sederhana Agar Tahan Lebih Lama
Sementara itu, visibilitas hilal teramati di barat laut Alaska, Amerika Serikat, pada 18 Februari 2026 pukul 03:43 UTC, dengan ketinggian Bulan 5°23′01″ dan elongasi 8°00′06″.
Penetapan ini juga diperkuat melalui aplikasi HisabMu, sistem hisab berbasis astronomi digital yang dikembangkan oleh Muhammadiyah Software Labs di bawah koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah.
HisabMu mengonfirmasi bahwa wilayah barat laut Amerika Serikat, termasuk kota-kota di Alaska seperti Chevak, Tununak, dan Hooper Bay, memenuhi seluruh syarat KHGT. Karena itu, Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.
Selain awal Ramadan, Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 Syawal 1447 Hijriah atau Idul Fitri 2026. Berdasarkan kajian astronomi yang sama, 1 Syawal jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.