JATIMTIMES - Erick Thohir resmi dilantik sebagai menteri pemuda dan olahraga (menpora) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. 

Namun, pelantikan ini sekaligus memunculkan pertanyaan publik: bagaimana status Erick yang saat ini juga menjabat sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)?

Baca Juga : Prabowo Resmi Lantik 11 Pejabat Baru: Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Menpora

Rangkap jabatan tersebut menimbulkan diskusi karena posisi menpora adalah jabatan strategis dalam pemerintahan. Sementara ketua umum PSSI berada di bawah regulasi FIFA, yang memiliki aturan ketat soal independensi organisasi sepak bola.

Menjawab pertanyaan wartawan seusai pelantikan, Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada FIFA untuk menentukan status rangkap jabatan tersebut.

“Nanti itu kan ada prosesnya di FIFA. FIFA sebagai badan olahraga sepak bola tertinggi di dunia. Itu nanti mereka yang menentukan,” kata Erick Thohir di Istana Negara.

Saat diminta memberikan pandangan pribadi, Erick tetap menegaskan bahwa semua harus mengikuti aturan FIFA. “Semua ikuti aturan dari FIFA,” tegasnya.

Pernyataan Erick menunjukkan sikap hati-hati, mengingat FIFA sangat tegas melarang campur tangan pemerintah dalam urusan organisasi sepak bola di sebuah negara.

Posisi Strategis Erick Thohir di Sepak Bola dan Pemerintahan

Sejak terpilih sebagai ketua umum PSSI pada 2023, Erick Thohir dianggap berhasil membawa angin segar ke sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, PSSI mendorong transparansi tata kelola, memperkuat kompetisi Liga 1, hingga meningkatkan fasilitas pelatihan.

Kini, dengan jabatan baru sebagai menpora, Erick akan memegang peran lebih luas. Ia bukan hanya bertanggung jawab pada sepak bola, tetapi juga seluruh cabang olahraga di Indonesia, termasuk bulu tangkis, atletik, basket, voli, hingga olahraga tradisional.

Tugas menpora juga mencakup pembinaan generasi muda, pemberdayaan pemuda, hingga penyediaan fasilitas olahraga di seluruh daerah. Hal ini membuat rangkap jabatan Erick menjadi sorotan, karena publik ingin memastikan fokusnya tetap maksimal untuk kedua peran tersebut.

PSSI dan Mimpi Lolos Piala Dunia 2026

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Timnas Indonesia tengah berada di jalur ambisi besar: lolos ke Piala Dunia 2026. Setelah tampil impresif di babak sebelumnya, Indonesia kini bersiap menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang.

Momentum ini menjadi bersejarah, karena Indonesia berpotensi mencatat pencapaian tertinggi sepanjang sejarah sepak bola nasional. Dukungan penuh dari pemerintah melalui Kemenpora diyakini dapat memberikan tambahan energi bagi perjuangan skuad Garuda.

Baca Juga : UIN Malang Nonaktifkan Dosen Viral Yai Mim, Bentuk Tim Penegakan Disiplin ASN

Pandangan Publik dan Tantangan Rangkap Jabatan

Publik terbelah dalam menanggapi rangkap jabatan Erick Thohir. Sebagian menilai Erick adalah sosok yang tepat karena memiliki pengalaman internasional, termasuk saat menjadi ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018 dan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Namun, sebagian lain mengingatkan agar rangkap jabatan tidak menimbulkan konflik kepentingan, terutama mengingat FIFA kerap menyoroti intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola. Indonesia tentu tidak ingin berisiko terkena sanksi FIFA yang bisa berdampak pada larangan tampil di kompetisi internasional.

Rekam Jejak Erick Thohir

Selain dikenal sebagai pengusaha sukses dan politisi, Erick Thohir juga punya pengalaman panjang di bidang olahraga:

• Ketua panitia Asian Games 2018 Jakarta-Palembang

• Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC)

• Pemilik klub olahraga internasional (pernah menjadi pemilik saham mayoritas Inter Milan dan klub basket NBA Philadelphia 76ers)

• Ketua umum PSSI (2023–sekarang)

Dengan latar belakang tersebut, Erick dipandang memiliki jaringan global yang dapat membantu Indonesia meningkatkan prestasi olahraga sekaligus memperbaiki manajemen keolahragaan nasional.