JATIMTIMES - Kota Batu menjadi jujugan wisata saat libur panjang akhir pekan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW sejak Jumat (6/9/2024). Sampai hari ini, Minggu (7/9/2025), para pelancong mulai kembali ke daerah masing-masing. Kepadatan arus lalu lintas (Lalin) dan potensi kemacetan menjadi kewaspadaan.
Berdasarkan pantauan JatimTIMES sejak Minggu siang, kendaraan roda empat dengan nomor polisi luar kota mulai meninggalkan Kota Batu. Mayoritas pelat berasal dari daerah Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Kota Solo dan sebagainya. Kondisi ramai lancar di ruas Jalan Ir Soekarno, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Pattimura, hingga Jalan Ir Soekarno, Temas.
Baca Juga : Peringati 21 Tahun Kasus Munir, Aktivis Tuntut Penuntasan dan Penetapan Pelanggaran HAM Berat
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyampaikan, pantauan lalu lintas dipastikan tidak menimbulkan kemacetan yang panjang. Antrean kendaraan roda empat yang ada di sejumlah titik hanya terjadi sesaat lalu ramai lancar kembali. Puncaknya ada pada Sabtu (6/9/2025) malam. "Sementara hari ini fokus arus balik," ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu sore.
Andi menyebut, mayoritas wisatawan menginap di Kota Batu saat kunjungan sejak Jumat lalu. Di mana angka okupansi hotel melonjak mencapai 85 persen. Sebab itu mobilitas di sejumlah destinasi wisata dipastikan tidak begitu ramai. "Untuk hari ini , masih ada juga wisatawan yang baru datang ke Kota Batu, khususnya yang tidak menginap," tambah dia.
Dikatakannya, arus balik sejak pagi hingga siang terpantau ramai lancar. Kepadatan lalu lintas hanya diprediksi terjadi saat sore hari mengingat wisatawan akan kembali kerja pada esok hari.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Batu AKP Kevin Ibrahim menyebut, ada tiga titik yang menjadi fokus pemantauan kepadatan lalu lintas. Khususnya di tempat yang memiliki mobilitas wisatawan yang cukup tinggi.
Baca Juga : Ribuan Wisatawan Kunjungi Pantai Malang Selatan pada Momen Long Weekend
Beberapa titik rawan di antaranya simpang empat Arhanud, simpang tiga Pendem hingga kawasan Alun-Alun Kota Wisata Batu. "Sekitar 30 personel diterjunkan untuk menjaga di titik rawan kepadatan lalu lintas," ungkap Kevin.
Sejauh ini belum ada rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Sebab, kepadatan lalu lintas dinilai masih tergolong aman. Namun, Sejumlah skema rekayasa telah disiapkan. "Namun arus kendaraan keluar dan masuk Kota Batu tetap terpantau terus melalui google maps dan CCTV," pungkasnya.