Waspadai Cuaca Ekstrem, Koramil Kasembon dan BPBD Malang Pasang Banner Peringatan di Jalur Rawan Longsor

08 - Nov - 2025, 08:52

Jajaran Koramil 0818/03 Kasembon bersama BPBD Kabupaten Malang dan Perhutani Kasembon gencar melakukan langkah antisipasi bencana alam (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Menjelang puncak musim hujan, jajaran Koramil 0818/03 Kasembon bersama BPBD Kabupaten Malang dan Perhutani Kasembon gencar melakukan langkah antisipasi bencana alam. Sejak Jum'at (8/11/2025), mereka memasang sejumlah banner imbauan di titik-titik rawan longsor dan pohon tumbang di wilayah Kecamatan Kasembon.

Kegiatan tersebut turut melibatkan tokoh masyarakat, di antaranya Arif dari Benowo Group yang juga aktif dalam kegiatan sosial lingkungan. Pemasangan dilakukan di beberapa titik strategis, seperti jalur perbatasan Ngantang–Desa Pait serta Desa Wonoagung–Desa Pait, yang merupakan jalur utama penghubung Kediri–Malang. Selain itu, area hutan Desa Pondokagung yang sering dilintasi warga dari Desa Bayem dan Desa Pondokagung juga menjadi lokasi pemasangan banner peringatan dini.

Baca Juga : Peluang Indonesia Lolos ke 32 Besar Piala Dunia U-17: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Langkah ini dilakukan mengingat kawasan tersebut kerap dilanda bencana saat cuaca ekstrem melanda. Kondisi jalan yang dikelilingi hutan dan tebing membuat wilayah itu sangat rentan terhadap bahaya longsor maupun pohon tumbang, terutama ketika hujan disertai angin kencang.

Danramil 0818/03 Kasembon Kapten Arm Heru Santoso menjelaskan bahwa pemasangan banner tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat. Di sisi lain juga masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur hutan.

“Koramil Kasembon serta semua pihak peduli untuk memberikan peringatan dini dengan memasang banner himbauan dengan tujuan mengedukasi masyarakat agar waspada dan hati-hati bila masuk jalan hutan,” ungkap Heru.

Sementara itu, tokoh masyarakat, Arif, menyampaikan apresiasi atas kepedulian TNI dan instansi terkait terhadap keselamatan warga. Menurutnya, tindakan ini merupakan langkah penting dalam mitigasi bencana di tingkat desa.

“Pemasangan rambu-rambu peringatan bencana alam ini akan dipasang secara bertahap di lokasi lainnya,” ujar Arif. Ia menambahkan, upaya tersebut sangat tepat dilakukan mengingat intensitas hujan yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga : Pohon Sengon Setinggi 20 Meter Tumbang Tutup Jalan di Sumberpucung

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Malang dan sekitarnya diperkirakan memasuki puncak musim hujan pada November hingga Januari 2026. Cuaca ekstrem dengan potensi hujan lebat disertai angin kencang menjadi perhatian utama bagi warga yang melintasi jalur hutan Kasembon.

Melalui upaya kolaboratif ini, aparat dan masyarakat berharap kesadaran bersama dalam menghadapi potensi bencana semakin meningkat, sehingga risiko korban jiwa maupun kerugian material dapat ditekan seminimal mungkin.