DPRD Kota Blitar Kawal Program Pangan Murah dan Ekonomi Kerakyatan Mas Ibin
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
08 - Nov - 2025, 07:36
JATIMTIMES - DPRD Kota Blitar menegaskan dukungannya terhadap program Gerakan Pangan Murah dan Mancing Bersama Mas Wali, sebuah inisiatif pemerintah daerah yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan sekaligus menekan inflasi lokal. Kegiatan tersebut digelar di Kelurahan Blitar, Sabtu (8/11/2025).
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Adi Santoso menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mengawal pelaksanaan program tersebut karena terbukti membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Baca Juga : Perkuat Sinergi Sektor Keuangan Syariah, Bank Jatim dan OJK Dukung Penyelenggaraan IIFS 2025
“Kebetulan kegiatan ini ada di dapil saya, Sukorejo. Beberapa waktu lalu kami juga bermusyawarah dengan teman-teman di Koperasi Kelurahan Merah Putih. Intinya kami sepakat menyukseskan program Mas Wali,” ujarnya.
Menurut Adi, program ini sejalan dengan kebijakan pemberdayaan koperasi di setiap kelurahan, terutama Koperasi Merah Putih, yang diharapkan menjadi soko guru ekonomi masyarakat.
“Kami dari DPRD siap mengawal selama kebijakan ini memberikan nilai positif. Di tataran kebijakan, kami selalu mendukung langkah Mas Wali,” tegasnya.
Kegiatan sederhana ini ternyata berdampak langsung pada roda ekonomi warga. Katini, anggota KWT RW 2, datang sambil membawa gerobak berisi nasi bakar dan nasi liwet.
“Saya mancing sambil jualan. Alhamdulillah laris di acara mancing bersama Mas Wali. Mas Ibin orangnya baik, supel, dan ramah terutama kepada ibu-ibu. Programnya juga sangat bagus,” ujarnya.
Warga lain, Joko, menyatakan senang bisa ikut memeriahkan kegiatan tersebut. “Saya ikut mancing, pastinya seru. Alhamdulillah dikasih daging jeroan juga sama Bapak Wali Kota Blitar. Pak Ibin kalau seperti ini berarti memasyarakat,” katanya.
Suasana tampak hidup. Anak-anak berlarian sambil membawa ember berisi ikan hasil pancingan, sementara ibu-ibu KWT memamerkan produk UMKM. Di sisi lain, stan Koperasi Merah Putih ramai diserbu warga yang berburu bahan pangan murah.

Wali Kota Blitar H Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin menjelaskan bahwa kegiatan mancing bersama masyarakat dan gerakan pangan murah merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah rakyat.
“Yang penting masyarakat senang, ada aktivitas di hari libur. Kita ingin setiap kelurahan bisa melaksanakan kegiatan serupa secara bergilir. Jadi, Sabtu-Minggu warga punya hiburan bermanfaat sambil kita bantu menekan inflasi,” ujarnya.
Mas Ibin menambahkan, gerakan pangan murah tidak sekadar memberi hiburan, tetapi juga bagian dari pengendalian inflasi yang diminta pemerintah pusat.
“Di gerakan ini, yang dijual ada beras, sayur mayur, telur. Kita juga menghidupkan koperasi Merah Putih di setiap kelurahan agar bisa menjadi soko guru ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga : Redenominasi Rupiah Bakal Direalisasikan Menkeu Purbaya, Ini Arti dan Dampaknya!
Kesuksesan kegiatan ini tidak lepas dari peran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar drh Dewi Masitoh, menjelaskan bahwa gerakan pangan murah digelar bertepatan dengan momentum Hari Ikan Nasional, sekaligus untuk melibatkan partisipasi KWT dan para pembudidaya ikan.
“Kami menyiapkan satu ton beras, dua kuintal telur, dan tiga dus minyak goreng. Semua habis terjual. Untuk harga, beras dijual Rp12.500 per kilogram, telur Rp26.000 per kilogram, dan minyak Rp17.000 per liter. Harga jauh lebih murah dari pasaran,” katanya.
Dewi menambahkan, keberadaan Bulog juga penting dalam memastikan pasokan beras SPHP tersedia. Selain itu, Wali Kota memberikan tambahan daging jeroan gratis bagi peserta mancing.
“Khusus yang membawa kail, mereka bisa mendapatkan jeroan dari Pak Wali,” ujarnya.
Kegiatan ini menegaskan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, koperasi, dan masyarakat dalam membangun ekonomi lokal berbasis rakyat. Adi Santoso menegaskan, DPRD akan terus mengawal setiap kebijakan yang berpihak pada warga.
“Selama program ini menimbulkan dampak positif bagi masyarakat kecil, kami siap mengawal. DPRD dan pemerintah daerah harus berjalan seiring dalam membangun ekonomi rakyat,” tegasnya.
Bagi warga, kegiatan ini memberikan manfaat ganda, yaitu hiburan sekaligus peluang ekonomi. Katini dan Joko menjadi contoh warga yang merasakan dua sisi program tersebut, memancing dan berjualan sambil menikmati kedekatan dengan pemerintah.
Dengan antusiasme warga yang tinggi, tersirat pesan penting: pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga kemampuan pemerintah menghadirkan program yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Kota Blitar menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan bisa dijalankan secara praktis melalui kolaborasi kebijakan, koperasi, dan partisipasi masyarakat.
