Kolaborasi Delapan Seniman Graffiti Hiasi Dinding Jalan Diran Kota Batu
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
A Yahya
14 - Sep - 2025, 06:01
JATIMTIMES - Gang permukiman di Jalan Diran Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu kembali dihiasi mural dan graffiti beragam bentuk, Minggu (14/9/2025). Pelakunya belasan pemuda, seniman jalanan dari Kota Batu. Mereka menghiasi dinding di samping gedung olahraga sepanjang sekitar 35 meter dengan gambar penuh warna.
Kegiatan itu diketahui adalah bagian dari KING Royal Pride 2025 menyambut event Graffiti internasional yang digelar serentak 13-14 September 2025. Disponsori oleh salah satu brand ternama cat semprot di Indonesia.
Baca Juga : Puncak Keroncong Svaranusa di Kota Blitar, Mas Ibin Tegaskan Komitmen Ekosistem Seni
Kholili alias Benol, salah satu anggota Boys From The Hills (BFTH) Kota Batu menyampaikan jika para seniman muda itu sudah mempersiapkan sebelumnya. Bentuk gambar dibuat tematik dengan saling berkolaborasi. "Sekarang lebih ke kolaborasi, dari beragam jenis atau tipe karyanya. Ada yang karakter ada yang font ditempatkan berdampingan menyesuaikan," katanya.
Sebelumnya, sambung Benol, mereka sudah mempersiapkan dinding tersebut dengan cara memberikan cat dasar. Itu dilakukan semalam sebelumnya agar cat mampu kering sempurna saat hendak dieksekusi pada Minggu pagi.

Proses menggambar dimulai sejak pukul 9.00 WIB. Sementara penempatan disesuaikan dengan jenis karya yang bakal dibuat sang seniman. Mayoritas menggunakan cat semprot kaleng, ataupun kombinasi dengan cat tembok. Tak lupa perlengkapan alat bantu seperti tangga untuk memudahkan proses menggambar di dinding yang tinggi.
"Ada 8 orang, 5 piece atau font dengan 3 karakter plus background," jelas Benol.
Puluhan bomber (Sebutan untuk para Graffiti Artist) tak segan-segan menorehkan macam-macam warna dan bentuk semenarik mungkin di dinding milik warga itu.

Izin menggambar pun tak.sulit didapat lantaran warga sudah cukup akrab dengan gambar-gambar yang biasa mereka buat di Kota Batu. Citra yang terbangun juga sudah berbeda dengan beberapa tahun lalu yang masih dianggap tabu.
Baca Juga : Taman Kawasan Sultan Agung Kota Batu Bersolek, Begini Penjelasan DLH
Selain itu, media tembok yang ada tak jarang digunakan menggambar berulang-ulang karena sangat terbatas, tetapi tidak menghambat mereka untuk menuangkan kreativitas.
"Kalau sekarang sudah mudah, orang juga sudah paham dan bahkan menanyakan penasaran apa yang digambar. Tidak seperti dulu yang harus kejar-kejaran," ungkapnya.
Aktivitas menggambar di dinding jalan kampung itu berlangsung hingga hari menuju petang. Sebab, sebagian seniman yang ikut terlibat tidak memulai sejak pagi lantaran masih harus bekerja. Sehingga untuk menyelesaikan gambar secara penuh perlu waktu sedikit lebih lama.