23 Agustus: Dari Konferensi Meja Bundar hingga Hari Penerbangan Murah

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana

23 - Aug - 2025, 08:08

Potret tanggal 23 Agustus. (Foto: Parstoday)

JATIMTIMES - Tanggal 23 Agustus 2025 jatuh pada hari Sabtu. Sama seperti tanggal-tanggal lainnya, hari ini juga diperingati dengan sejumlah momen penting baik di Indonesia maupun dunia internasional. Lantas, tanggal 23 Agustus memperingati hari apa saja?

Di Indonesia, tanggal ini dikenal sebagai hari bersejarah karena bertepatan dengan dimulainya Konferensi Meja Bundar (KMB). Sementara itu, secara internasional ada beberapa peringatan lain, yakni Hari Peringatan Perbudakan, Hari Pita Hitam, hingga Hari Penerbangan Murah. Berikut JatimTIMES rangkum sejarah dan makna dari peringatan-peringatan tersebut:

Baca Juga : Prakiraan Cuaca Jatim Sabtu 23 Agustus 2025: Mojokerto dan Jombang Terpanas

Hari Konferensi Meja Bundar (KMB)

Tanggal 23 Agustus identik dengan dimulainya Konferensi Meja Bundar, salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Mengutip laman Ensiklopedia Sejarah Kemendikbud RI, konferensi ini lahir dari konflik berkepanjangan antara Indonesia dan Belanda. Pasalnya, Belanda menolak pengakuan kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Belanda ingin kembali menjajah Indonesia setelah pendudukan Jepang berakhir. Hal inilah yang memicu pertempuran bersenjata sekaligus diplomasi. Atas dorongan PBB, akhirnya disepakati untuk menggelar Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Sebelumnya, pada 14 April 1949, Indonesia dan Belanda menandatangani perjanjian Roem–van Roijen sebagai langkah awal perdamaian. Dari sinilah kemudian lahir kesepakatan pelaksanaan KMB untuk membahas penyerahan kedaulatan secara resmi.

KMB berlangsung pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. Hasilnya, Indonesia diakui sebagai negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, keputusan ini juga menyertakan kewajiban Indonesia menanggung utang Hindia Belanda sebesar sekitar 4,6 miliar gulden, yang kala itu menuai kritik.

Meski begitu, penyerahan tetap dilakukan. Upacara resmi berlangsung pada 27 Desember 1949 di Amsterdam, ketika Belanda menyerahkan kedaulatan kepada RIS.

Hari Peringatan Perbudakan

Secara internasional, 23 Agustus juga diperingati sebagai Hari Peringatan Perbudakan atau International Day for the Remembrance of the Slave Trade and its Abolition.

Menurut catatan National Today, perbudakan menjadi salah satu pelanggaran hak asasi manusia paling kelam dalam sejarah. Selama lebih dari 400 tahun, sekitar 15 juta orang Afrika menjadi korban perdagangan budak lintas Atlantik.

Mereka dipaksa meninggalkan tanah kelahirannya untuk bekerja tanpa bayaran di Amerika maupun Eropa. Perbudakan ini dimulai sejak abad ke-15 ketika Afrika dijadikan “pemasok tenaga kerja” oleh bangsa Eropa.

Namun, pada 22–23 Agustus 1791, pecah pemberontakan besar di Saint Domingue (Haiti) yang akhirnya membawa rakyat Afrika menuju kemerdekaan. Untuk mengenang peristiwa itu, PBB menetapkan 23 Agustus sebagai hari peringatan perbudakan yang diperingati setiap tahun di berbagai negara.

Baca Juga : Fenomena Black Moon 23 Agustus 2025, Saat Bulan Hilang dari Langit Malam

Hari Pita Hitam (Black Ribbon Day)

Tanggal 23 Agustus juga menjadi momentum mengenang korban rezim otoriter di Eropa, yaitu Stalinisme di Uni Soviet dan Nazisme di Jerman.

Peringatan ini berkaitan dengan pakta Molotov-Ribbentrop yang ditandatangani pada 23 Agustus 1939, yang kemudian memicu pecahnya Perang Dunia II. Dampaknya, jutaan orang tewas, termasuk anak-anak hingga dewasa.

Untuk mengenang korban tersebut, komunitas pengungsi di Kanada pada 1980-an mencetuskan istilah Hari Pita Hitam. Peringatan ini kemudian diresmikan oleh Parlemen Eropa pada 2008, dengan peringatan resmi pertamanya digelar di Warsawa, Polandia pada 2011.

Hari Pita Hitam juga dikenal sebagai European Day of Remembrance for Victims of Stalinism and Nazism, yang menegaskan agar tragedi kelam ini tidak pernah dilupakan.

Hari Penerbangan Murah (Cheap Flight Day)

Selain peristiwa sejarah, 23 Agustus juga diperingati dengan nuansa berbeda, yaitu Hari Penerbangan Murah.

Momen ini muncul karena pada akhir Agustus, musim liburan panjang biasanya berakhir. Permintaan tiket pesawat pun menurun, sehingga banyak maskapai memberikan diskon besar-besaran.

Tren ini mulai populer pada periode 2007-2010, saat krisis keuangan global membuat banyak orang mencari cara berhemat, termasuk untuk perjalanan udara. Dari sinilah lahir peringatan Cheap Flight Day, yang kini dirayakan setiap tahun pada 23 Agustus.

Itulah sejumlah peringatan yang jatuh pada 23 Agustus. Dari sejarah perjuangan Indonesia lewat Konferensi Meja Bundar, hingga peringatan internasional seperti Hari Perbudakan, Hari Pita Hitam, dan Hari Penerbangan Murah. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu ya.